pic by unsplash |
Al-Qarafi mengurai teori pelangi bermula dari serangkaian pertanyaan yang disampaikan kepada Sultan Kamil Muhammad, dari Dinasti Ayyubiyah oleh Raja Sisilia, Frederick II. Dari serangkaian pertanyaan itu, Al-Qarafi mulai melakukan penelitian.
Dalam bukunya, Al-Qarafi menjelaskan bahwa pelangi muncul disebabkan pancaran matahari dalam asap. Berkas sinar matahari dalam asap selalu berwarna merah seperti halnya saat matahari mulai terbit dan tenggelam.
Al-Qarafi menuturkan bahwa asap yang tebal menimbulkan kabut yang timbul di daerah rendah diakibatkan oleh panasnya perut bumi. Kabut tersebut timbul dengan warna hampir hitam juga terkadang berwarna biru langit. Namun jarang sekali timbul dengan warna putih. Kombinasi warna merah dan hitam mengakibatkan timbulnya warna kuning. Dasar inilah yang menyebabkan warna pelangi menjadi merah, biru langit, kuning, dan warna lainnya.
Pada bagian lain, Al-Qarafi menjelaskan kenapa pelangi tidak muncul setiap hari. Hal tersebut disebabkan oleh adanya bukit ataupun awan mendung di balik partikel kabut. Partikel kabut yang pekat menyebabkan tidak tembus cahaya.
Dari penjabaran yang dituturkan Al-Qarafi, berbagai kalangan menilai bahwa penjabaran tersebut merupakan penjabaran yang paling memuaskan dibanding penjabaran ilmuwan lain semisal Ibnu Rusyd, Aristoteles, Roger Bacon, Seneca, dan Theodororius of Frieberg. Sehingga penjabaran Al-Qarafi menjadi pijakan pada penlitian tentang pelangi pada periode berikutnya. Tidak mengherankan jika Al-Qarafi disebut sebagai penemu asli teori pelangi.
Posting Komentar